Pages

Wednesday, February 21, 2018

Adat Memotong Kuku Dalam Islam



Kuku merupakan bagian dari jari tangan dan kaki yang jarang mendapat perhatian khusus padahal keberadaannya cukup penting. Coba deh kamu ingat-ingat, perawatan apa yang biasanya kamu lakukan untuk memanjakan si kuku jari ini? Memotongnya saat sudah panjang? Itu mungkin perlu, tapi merawat kuku tidak hanya menyangkut masalah potong memotong, lho. Dalam ajaran agama islam adat memotong kuku sudah di jelaskan tata cara dan waktunya.
Berkata Saidatina Aisyah bermaksud:
Sepuluh perkara dikira sebagai fitrah iaitu memotong misai, memelihara janggut, bersugi, memasukkan air ke hidung, memotong kuku, membasuh sendi-sendi, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu ari-ari, bersuci dengan air (beristinja), berkata Zakaria: Aku lupa yang ke-10 kecuali berkumur. (Riwayat Muslim).
Dari Anas bin Malik bermaksud:
Sudah ditentukan waktu kepada kami memotong misai, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu ari-ari agar kami tidak membiarkannya lebih daripada 40 malam. (Riwayat Muslim).
Menurut Imam Shafie:
Sunat memotong kuku sebelum mengerjakan solat Jumaat sepertimana disunatkan mandi, bersugi, berharuman, berpakaian kemas sebelum ke masjid.
Rasulullah S.A.W. bersabda bermaksud:
Sesiapa yang mandi pada hari Jumaat, bersugi, berwangian jika memilikinya dan memakai pakaian yang terbaik, kemudian keluar rumah hingga sampai ke masjid, dia tidak melangkahi orang yang sudah bersaf, kemudian mengerjakan sembahyang apa saja (sembahyang sunat), dia diam ketika imam keluar (berkhutbah) dan tidak berkata-kata hingga selesai mengerjakan sembahyang, maka jadilah penebus dosa antara Jumaat itu dan Jumaat sebelumnya. (Riwayat Ahmad).
Berkata Abu Hurairah R.A. bermaksud:
Nabi Muhammad S.A.W. memotong kuku dan menggunting misai pada hari Jumaat sebelum baginda keluar untuk bersembahyang. (Riwayat al-Bazzar dan al-Tabrani).

2.   Cara dan Benda untuk Memotong Kuku
Menurut Imam An-Nawawi, sunahmemotong kuku bermula jari tangan kanan yaitu :
Pada kuku tangan:
1.   Mulai dari Jari Telunjuk tangan kanan
2.   Jari Tengah tangan kanan
3.   Jari Manis tangan kanan
4.   Jari Kelingking tangan kanan (Tinggalkan Ibu Jari tangan kanan)
5.   Jari Kelingking tangan kiri
6.   Jari Manis tangan kiri
7.   Jari Tengah tangan kiri
8.   Jari Telunjuk tangan kiri
9.   Ibu Jari tangan kiri
10. Ibu Jari tangan kanan

Pada Kaki:
Mulai dari kanan, penghabisan sebelah kiri yaitu kelingking kiri. Mulai dari kelingking Kanan dan bergerak ke jari-jari lain di sebelah kiri jari kelingking kanan . (cara terus, straight – cara “highway”)
Sebaiknya memulai potong kuku dengan membaca Bismillah dan selawat Nabi. Sementara alatmemotong kuku dapat menggunakan gunting, pisau atau benda khusus yang tidak menyebabkan mudharat pada kuku atau jari seperti alat pemotong kuku.
Setelah selesai memotong kuku, sebaiknya segera membasuh tangan dengan air. Ini karena jika seseorang itu menggaruk anggota badan, dikhawatirkan akan menyebabkan penyakit kusta. Meurut kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah dalam Mahzab Hanafi bahwa makruh memotong kuku dengan menggunakan gigi juga dapat menyebabkan penyakit kusta.

3.   Waktu memotong kuku
Berkata Abu Hurairah R.A. bahwa “Nabi Muhammad S.A.W. memotong kuku dan menggunting misai pada hari Jumaat sebelum baginda keluar untuk bersembahyang”. (Riwayat al-Bazzar dan al-Tabrani).
Rasulullah bersabda jika menggunting kuku pada :
- Hari Minggu   : niscaya keluar kekayaan dan masuknya kemiskinan
- Hari Senin      : niscaya akan keluarnya gila dan masuknya sehat
- Hari Selasa     : niscaya keluar daripadanya sehat dan masuknya penyakit
- Hari Rabu      : niscaya keluar kekayaan dan masuknya kemiskinan
- Hari Kamis     :  niscaya keluar daripadanya gila dan masuknya sembuh dari penyakit
- Hari Jumat     : niscaya keluar dosa-dosanya seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya dan masuknya rahmat dari Allah SWT
- Hari Sabtu      :  niscaya akan keluar obat dan masuknya penyakit


Waktu baik untuk potong kuku: Senin, Kamis, Jumat. Karena yang sering digunakan untuk ibadah sunnah adalah hari-hari itu.
4.    Menanam potongan kuku
Sebagaimana disebutkan dalam kitab Fath al- Bari, bahwa Ibnu ‘Umar Radhiallahu ‘anhu menanam potongan kuku.

5.    Memotong kuku ketika Haid, Nifas, dan Junub
Menurut kitab Al-Ihya, jika seseorang dalam keadaan junub atau berhadas besar, janganlah dia memotong kuku, jannganlah dia memotong rambut atau memotong sesuatu apapun yang jelas dari badannya sebelum dia mandi junib. Karena segala potongan itu diakhirat kelak akan kembali padanya dengan keadaan junub.

6.    Memanjangkan kuku dan mewarnainya
Tabiat memanjangkan kuku dan membiarkannya tanpa dipotong adalah perbuatan yang bertentangan dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, karena beliau menganjurkan supaya memotong kuku. Jika dibiarkan kuku itu akan panjang, niscaya akan banyak perkara-perkara yang membabitkan hukum seperti wudhu, mandi wajib, dan lain sebagainya.
       Adapun dalam hal mewarnai kuku, perempuan yang bersuami adalah haram hukumya unutuk mewarnai kuku jika suaminya tidak mengijinkan. Sementara perempuan yang tidak bersuami haram pula hukumnya mewarnai kuku. Demikian juga jika pewarna itu diperbuat dari benda najis karena akan menghalangi masuknya air saat berwudhu ataupun saat mandi besar.
Walllahu’alam .



Sumber: Majalah Al-Falah dan lain-lain......

<meta property="fb:pages" content="963028970573503" />



No comments:

Post a Comment